Kenapa Harga Smartphone Berbeda-beda, Ada yang Mahal atau Murah? – Smartphone sudah menjadi barang yang wajib dimiliki di zaman yang serba digital seperti sekarang. Banyak fungsi yang bisa yang kamu gunakan, mulai dari mengirim pesan, ngobrol melalui saluran telepon, mencari informasi di dunia maya, memposting sesuatu di media sosial, mendengarkan lagu, sampai bermain game.
Karena banyaknya aktivitas yang bisa kita nikmati selama menggunakan smartphone, tidak heran semakin meningkat pula permintaan pasar smartphone di dunia, termasuk di Indonesia. Setiap tahunnya vendor-vendor ponsel layar pintar selalu meluncurkan produk terbarunya yang lebih mumpuni.
Tapi, masih banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan harga yang ditawarkan oleh setiap brand-brand-nya. Ada yang murah, bahkan ada yang sangat mahal hingga di atas Rp 10 juta. Harga yang diberikan oleh setiap produk smartphone tentu tidak sembarangan.
Kenapa Harga Smartphone Berbeda-beda, Ada yang Mahal atau Murah?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan harga smartphone tersebut. Berikut beberapa faktornya.
1. Harga smartphone bisa lebih mahal dengan iklan
Iklan merupakan strategi setiap vendor agar produk yang dikeluarkannya bisa laku di pasaran. Beberapa brand bahkan ada yang mengeluarkan iklannya jauh sebelum smartphone tersebut diluncurkan di pasaran. Strategi inilah yang bisa mempengaruhi harga pada smartphone yang akan diluncurkan tersebut.
Semakin banyak iklan bahkan promosi yang dibuat, tentu akan mengeluarkan banyak biaya yang dibutuhkan oleh vendor tersebut, apalagi dilakukan di seluruh dunia. Tapi, jika sedikit atau bisa dikatakan jarang melakukan iklan dan promosi, pastinya pengeluarannya akan semakin sedikit daripada kompetitor lainnya.
Dari penjelasan sudah jelas kalau semakin banyak iklan yang dikeluarkan, tentu harga smartphone tersebut akan lebih mahal. Tapi kalau iklannya jarang dibuat, maka harga smartphone itu lebih ditekankan atau murah. Kamu bisa membuktikan sendiri brand-brand mana yang jarang atau sering mengeluarkan iklan dengan perbandingan harganya.
2. Kerja sama dengan chipset
Sistem operasi sangat penting untuk bisa memfungsikan smartphone agar bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tapi, kegunaan sistem operasi yang terpasang tidak akan lengkap kalau tidak ada chipset yang disematkannya. Semua smartphone dari produsen atau kelas smartphone manapun, entah itu low end atau flagship, pasti akan memakai chipset.
Beberapa pilihan chipset yang biasanya dipakai adalah Qualcomm, MediaTek, dan sebagainya. Ternyata, harga smartphone tertentu bisa bergantung pada prosesor apa yang digunakannya, terutama yang sudah bekerja sama.
Ketika suatu brand sudah bekerja sama dengan chipset tertentu, tentu harga prosesor yang ditawarkannya akan jauh lebih murah. Tapi kalau tidak ada ikatan kerja sama, tentu harga yang diberikan akan lebih mahal. Contoh brand yang bekerja sama dengan prosesor tertentu adalah Xiaomi dengan Qualcomm. Tidak heran kalau sebagian besar prosesor Xiaomi memakai Qualcomm.
3. Harga Smartphone sesuai tujuan penjualan
Brand-brand smartphone pastinya sudah menetapkan ke mana produknya akan diluncurkan atau dijual sebelum merilisnya. Hal tersebut tentu saja menjadi strategi agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar saat penjualannya nanti.
Misalnya saja Samsung yang tujuan penjualannya ke China, Indonesia, Amerika, Korea, dan masih banyak lagi. Dari beberapa negara tujuan tersebut, nantinya mereka akan mengecek seberapa besar antusias masyarakat yang akan menggunakan produk smartphone mereka. Jika banyak yang menggunakannya, seperti di Indonesia, harga yang ditawarkan tentu akan lebih mahal.
Berbeda kalau masyarakatnya tidak begitu antusias, maka harga yang ditawarkan akan lebih murah. Hal itu untuk menarik minat masyarakat untuk membelinya, sehingga penjualannya tentu juga diharapkan semakin besar pula. Setiap produsen smartphone pasti sudah memiliki target penjualan di setiap negara dan setiap tahunnya pasti akan selalu dibandingkan.
Kalau memang selalu memenuhi target, tidak bisa dipungkiri kalau harganya bisa semakin mahal.
4. Sudah terkenal
Alasan lainnya smartphone ada yang murah atau mahal adalah karena brandnya memang sudah terkenal. Alasan ini memang tidak bisa dihindari. Semakin terkenalnya sebuah brand, tentu harga smartphone yang dijualnya akan lebih mahal dibandingkan kompetitornya. Apalagi, produsennya sudah mengeluarkan produk lainnya selain smartphone, seperti kulkas, TV, AC, laptop, tablet, bahkan kamera.
Sebut saja Samsung yang sudah sangat terkenal di negara manapun. Jadi tidak heran kalau mereka berani memasang harga mahal untuk sebagian produknya karena mereka memang sudah dikenal sebagai perusahaan ternama. Berbeda untuk produsen yang belum terkenal atau yang sedang naik daun.
Di awal kemunculannya, pasti mereka akan lebih berfokus untuk menarik minat masyarakatnya terlebih dahulu. Cara yang dipakainya tentu saja dengan memberikan harga yang murah. Dengan begitu mereka bisa membelinya dan menikmati fitur dan spesifikasinya.
Jika sudah semakin terkenal dan permintaan pasarnya semakin meningkat, pastinya mereka akan menaikan harga jualnya. Tapi sekali lagi, tergantung dari jumlah pembeli di masing-masing negaranya.
5. Waktu perilisan smartphone baru
Dari tahun ke tahun, permintaan pasar untuk penggunaan smartphone tentu akan terus berkembang dan tidak pernah sama. Karena itu, produsen-produsen harus bisa mengikuti trend masa kini yang disesuaikan dengan permintaan penggunanya. Tidak heran kalau beberapa vendor mengeluarkan smartphone baru di waktu yang cukup berdekatan agar bisa terus memenuhi dan mengikuti trend masyarakatnya.
Hal itulah yang membuat harganya bisa semakin meningkat dibandingkan smartphone sebelumnya, apalagi model yang memiliki seri, seperti Honor seri X atau Samsung dengan seri Galaxy. Smartphone baru yang dirilis tentu memiliki fitur dan spesifikasi yang berbeda dengan seri sebelumnya, sehingga harganya pun bisa semakin mahal.
Memang kenapa harus mereka naikan harganya? Tentu saja kalau suatu smartphone sengaja memberikan harga yang lebih rendah pada seri sebelumnya ketika perilisan model terbaru, pendapatan yang mereka terima tentu akan semakin menurun. Kalau pun mereka sudah mengeluarkan smartphone baru tapi harga yang ditawarkan ke pasar masih sama dengan seri sebelumnya, tentu produsen tersebut akan rugi.
6. Tidak mau ketinggalan trend
Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, setiap produsen harus bisa mengikuti trend masyarakatnya. Kalau pengguna smartphone ingin ada 4G pada seri tertentu, maka produsen harus bisa memenuhi permintaannya yaitu dengan cara mengeluarkan produknya yang baru lagi.
Contoh lainnya yaitu layar yang memakai bazeless. Sekarang ini trend yang satu ini sedang banyak diminati banyak anak-anak muda milenials, sehingga beberapa produsen sengaja menghadirkan smartphone dengan layarnya yang bazeless.
Dari contoh itulah bisa disimpulkan kalau semakin mengikuti trend masyarakat, maka harga yang dijualnya juga akan semakin mahal.
7. Tidak mau kalah dengan kompetitornya
Semakin banyak produsen smartphone yang hadir membuat semuanya harus berlomba-lomba mendapatkan nilai penjualan yang tinggi. Biasanya, hal yang selalu menjadi pembanding untuk suatu produsen dengan kompetitornya adalah spesifikasi yang diikuti oleh harga.
Tentu spesifikasi yang lebih banyak dan membuat penggunanya untung menjadikan harga jualnya semakin tinggi. Hal itulah yang dimanfaatkan para produsen untuk memberikan harga pada smartphone yang akan dirilisnya. Setiap produsen tentu tidak mau kalah dengan kompetitornya, sehingga terkadang ada yang berani memberikan harga murah, tapi spesifikasi yang disematkan sudah mumpuni.
Dengan beberapa penjelasan di atas, kamu sudah tidak usah bingung lagi kenapa bisa ada perbedaan harga jual pada smartphonenya. Kamu yang mau membeli smartphone. Pastikan saja memilihnya sesuai dengan kebutuhan, terutama sesuai budget kamu.