Review dan Spesifikasi Samsung Galaxy A70 Blue

Posted on

Samsung Galaxy A70 – Bagi kalian yang memakai Samsung Galaxy A70 ini selama 2 minggu lebih kira-kira dan di 2 minggu tersebut, apakah kalian menemukan experience yang menyenangkan dari Samsung Galaxy A70 ini? Saya rasa sih tidak hehe. Akhirnya sampai update patch baru bergulir. Dan update itu mengubah segalanya. Kira-kira apa saja yang berubah?

Review dan Spesifikasi Samsung Galaxy A70 Blue

Oke, kalau kemaren saya review mengenai Vivo Z1 Pro yang dibandrol 3 jutaan, pada kesempatan kali ini saya akan mereview smartphone Samsung Galaxy A70 Blue yang sudah mendapat update patch. Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Review-dan-Spesifikasi-Samsung-Galaxy-A70-Blue

PERFORMA DESAIN BODI

Oke, pertama-tama kita coba membahas dari desain dan build quality Samsung Galaxy A70 ini. Samsung Galaxy A70 ini punya material plastik atau bisa disebut gelastik. Saya suka sekali warnanya, yaitu biru pastel seperti ini. Tidak ngejrenk, tidak norak atau semacamnya tapi tidak begitu calm juga. Intinya masih punya karakter dan ada pantulan-pantulan, RGB-RGB seperti merah, biru dan hijau. Frame-nya juga berwarna biru. Saya sangat suka karena menambah kesan artistik dari si Samsung Galaxy A70 ini.

Seperti yang saya sebut tadi kalau ini bahannya plastic. Jadi, biasanya akan mudah tergores, tapi sampai sekarang saya belum melihat ada goresan-goresan yang terlihat nyata. Tapi, untuk lebih amannya, kalian beli casing-nya saja karena di paket penjualannya tidak disertakan aksesoris casing bawaan. Mungkin bisa sekalian pasang anti-goresnya juga karena tidak disediakan pelindung layar sama sekali. Untuk peletakan tombol, saya juga suka karena tombol volumenya sekarang dipindah berdampingan dengan tombol power jadi, kalau mau mengganti-ganti volume atau memencet tombol power cuma perlu memakai jempol saja, dan itu sangat mudah dijangkau.

1 hal lagi, tidak ada yang namanya tombol Bixby. Ya! Tidak ada lagi tombol Bixby. Sebenarnya ada. Jadi, saat saya coba-coba menon-aktifkan hape ini pertama kali ada saran muncul untuk mengubah tombol power menjadi tombol Bixby dan cukup dengan mengaktifkan tombol pilihannya saja saat itu. Lalu saya coba dan ternyata memang bisa. Jadi, sekarang kalau dipencet sekali, si hape ini akan memunculkan Bixby. Cuman, ya buat apa? Toh aktifitas saya juga tidak ada yang bisa dibantu oleh Bixby secara signifikan. Jadi, ya daripada dijadikan tombol Bixby lebih baik dijadikan tombol power saja seperti biasa.

Kemudian, ukuran hape ini juga besar sekali. Hape ini punya rasio yang berbeda dari hape lainnya yaitu 20:9, hampir mendekati film-film wide-screen yang mana rasionya 21:9 jadi, dipakai untuk menonton film, bar atas-bawahnya itu lebih tipis jadi lebih immersive, lebih nyaman untuk menonton film. Selain itu juga kalau kita ingin split-screenakan jadi lebih enak, karena layarnya lebih lega. Yah, nyaman sekali untuk multi-tasking.

PERFORMA LAYAR

Bicara soal layar, Samsung Galaxy A70 ini dibekali panel Super AMOLED dengan resolusi Full HD+ sehingga tampilannya lebih enak, warnanya lebih gonjreng dan kualitas rasionya lebih tinggi, lebih lebar dan segala macamnya. Untuk profil warnanya, ada 2 pilihan pertama, ada Vivid untuk kalian yang suka warna gonjreng kemudian ada Natural, untuk warna yang lebih akurat. Jika kalian suka membuat meme atau content creato ryang mana sangat-sangat sensitif terhadap warnasaya sarankan memakai pilihan Natural saja agar tidak berbeda jauh dengan smartphone lain pada saat di-display bersama smartphone lain.

Tapi, kalau kalian sering menonton film, atau Netflix sebaiknya memakai mode Vivid sajaagar tampilannya lebih gonjreng. Dan opsi tersebut mirip sekali dengan yang ada di S10 series. Karena layarnya yang juga mengenakan Super AMOLED sehingga memungkinkan untuk menambah in-display fingersprint sensor ke smartphone-nya. Jenisnya masih optical, tidak seperti di S10 series yang sudah Ultrasonic.

Di 2 minggu pertama itu memang terasa lamban lalu susah baca, telat baca atau apalah itu, sehingga saya sungguh tidak nyaman. Tapi, setelah update, fingerprint sensor-nya jadi lebih baik dan lebih bisa digunakan serta diandalkan. Sebelum-sebelumnya banyak pengguna sering mengalami “Accidental Touch”. Jadi, kalau misal kita memencet 1 titik, kadang-kadang terpencet yang lain atau menyentuh yang lain, padahal sebenarnya kita sama sekali tidak menyentuh atau pada saat kita multitasking, tiba-tiba ada inputan yang aneh. Biasanya kejadian itu tejadi saat kita mengetik atau bermain game. Dan hal tersebut itu sangat-sangat menyebalkan sehingga saya tidak tahan memakai Galaxy A70 ini dan di update patch bulan Mei kemaren, fix kalau hal itu sudah diperbaiki dan sekarang bisa mengetik dengan lancar.

Mengenai layarnya lagi, ini ada Infinty-U Display ada notch dengan bentukan “U” gitu. Di dalamnya ada 32MP selfie camera. Notch bisa disembunyikan dan saya sangat salut karena Samsung ternyata memperbaiki apa yang salah di M20 dulu itu, karena di M20 itu hype notch-nya terkesan dipaksakan hype-notch di Galaxy A70 menurut saya tidak maksa dan cukup natural. Enak saja pokoknya. 

PERFORMA BATERAI

Sebenarnya kalau semisal tidak ada update tadi, saya cuma menyukai Galaxy A70 di 1 sisinya yaitu kemampuan baterai dan kemampuan pengisian dayanya. Baterai-nya 4500 mAh, lebih besar dari daily driver saya Galaxy Note 9, 4000 mAh screen on time-nya untuk contoh penggunaan saya bisa sampai 6-7.5 jam dengan penggunaan berupa Bluetooth actif. mobile data dan WiFi aktifGPS aktif, kemana-mana memakai Google Maps main game sesekali, dan foto-foto atau mengambil video lebih seringnya di situ sih. Dan jika baterai-nya habis, saya sangat tak ragu atau tidak takut bakal terjadi apa-apa pada saya nanti, karena proses pengisian dayanya cepat sekali.

Coba bayangkan, baterai-nya lebih besar daripada Galaxy Note 9 saya, tapi proses pengisian dayanya lebih cepat dari Galaxy Note 9 saya. Itu kurang aja tidak sih? Jadi, Galaxy A70 ini. kecepatan charging-nya itu 1.5 jam dari 5% sampai 100%, cuma 1.5 jam, 1 jam 30 menit? Itu cepat sekali! Untuk teman-teman yang bertanya mengenai suhu pada saat proses pengisian daya. Suhu puncaknya itu adalah pada saat sudah 80% yaitu sekitar 37 derajat Celcius. Kita menganggap panas itu pada kisaran 39-40 derajat Celcius. Jadi, kalau 37 derajat rasanya masih terbilang normal setidaknya menurut saya. Dan suhu tersebut didapat di suhu ruangan 23 derajat Celcius.

Jadi, kalau saat pengisian daya, jangan dekatkan dengan sumber panas yang berlebihan atau langsung terkena terik matahari, karena bisa saja membuat smartphone-nyaakan menjadi semakin panas. Seperti itu, tapi ya saya sih sangat puas dengan kemampuan baterai dan pengisian daya dari Samsung Galaxy A70. Bicara soal irit-iritan baterai, juga ada andil dari chipset-nya.

PERFORMA DAPUR PACU

Hape ini sudah menggunakan Snapdragon 675 Artificial Intelligent Engine, dan manufacturing process-nya 11nm. Jadi, ya pasti ada efeknya untuk baterai yang besar dan chipset yang juga sudah kekinian. Jadi tidak akan terjadi boros daya. Terkait performa, menurut saya sih standar Snapdragon 675 pada umumnya tidak ada perbedaan yang signifikan, walaupun di game PUBG Mobile bisa mendapat setting grafis Smooth / Extreme. Walaupun setelah diukur, ternyata tidak bisa menembus dari 44 fps. Biasanya kalau Smooth / Extreme itu bisa mencapai 50-60 fps, sementara di sini hanya bertahan di 44 fpsbahkan di 7 menit awal itu bisa turun ke 33 fps dan gameplay-nya terkesan berantakan atau tidak smooth.

Saran saya, kalau kalian memakai Galaxy A70 ini mainnya di HDR / Ultra, pokoknya di frame rate Ultra saja. Karena toh tidak bisa menembus Extreme juga. Buat apa juga, ‘kan? Sementara untuk game-game lain, seperti AoV atau Mobile Legends sudah tidak perlu ditanyakan, bisa lancar jaya, 60 fps topdengan stability 99% itu sudah nyaman pokoknya mainnya.

PERFORMA STORAGE

Selanjutnya, saya juga salut dengan Memory dan Storage yang sangat besar. Memory-nya 6GB bisa untuk multitasking dengan lancar. Sedangkan Storage-nya ini, saya salut, 128GB. Walaupun terkesan wajar saja, hape segini mendapat 128GB, seharusnya. Tapi, saya berusaha untuk menghabis-habiskan Storage-nya dengan install banyak game-game berat di atas 1GB. Saya sudah menginstall hampir belasan game tapi tetap saja storage-nya itu baru terpakai 50% nya. Bahkan masih tersisa 60GB-70GBsampai saya bingung mau diisi apalagi agar penuhkarena betapa besarnya Storage 128GB. Bahkan bisa ditambah microSD card slot dedicated yang disandingkan dengan dual-SIMnya yang sudah support dual 4Gdan Voice Over LTE juga.

Selain itu, yang saya tak suka di sini adalah speaker-nya menurut saya terlalu cempreng. Terasa kaleng begitu, jadi, saya tak terlalu nyaman untuk menonton YouTube via speaker. Ini lebih baik memakai headset saja.

PERFORMA KAMERA

Oke, terakhir saya akan membahas kameranya. Dan ini salah satu alasan kenapa saya tidak terlalu betah menggunakan Samung Galaxy A70. Galaxy A70 memiliki 3 kamera, 32MP lensa biasa8MP Ultra-Wide dan 5MP Depth Sensor. Kamera depannya 32MP juga, dan untuk foto-foto dalam kondisi terang atau cahaya cukup itu sangat bagus ya. Image range-nya juga lengkap, sangat luas. Warna-warna yang dihasilkan juga vibrant, enak juga dilihat.

Langsung bisa dipost ke social media Ada 1 sebenarnya yang saya suka yaitu saat memfoto table top mode, jadi kalau misalkan foto makanan atau semacamnya akan ada guidance-nya, ada suggest-nya untuk memandu apakah posisi hape kita sudah rata atau belum atau masih miring dan itu sangat membantu kalau misalkan sedang ada acara buka bersama apalagi di rumah seperti ini. Lensa ultra-widenya juga cukup efektifdistorsi-nya tidak berlebihan, pada saat cahaya cukup juga menyenangkan. Lensa depth sensor-nya juga pada saat live focusjuga tidak ada perubahan dibandingkan dengan smartphone Samsung sebelum-sebelumnya masih bisa diatur intensitas bokeh-nya.

Tapi, kalau sudah foto malam, hasilnya bakal berantakan terutama pada kamera utamanya ya, yang 32MP ini. Saat malam, entah kenapa hasil fotonya seperti dipaksa untuk terang. Mau segelap apapun, harus terang pokoknya. Kalian bisa lihat dari hasil foto-foto berikut ini beda dengan lensa ultra-widenya yang pokoknya apa adanya kalau memang gelap ya gelap saja sedangkan kalau terang ya terang saja. Intinya kalau gelap, tidak dipaksa untuk terang demi mendapat highlight yang bagus.

Yang penting, dimensinya tetap terjaga. Kalau saya sih, lebih suka lensa ultra-wide sajakalau foto gelap-gelapan, dibandingkan lensa utamanya yang selalu mencoba menerangkan si obyeknya dan itu juga berlaku sama di kamera depannya. Untuk kamera depan, kalau gelap sedikit maka wajah akan langsung dibuat sangat putih. Jadi, saya sih tidak terlalu nyaman dengan hasil foto seperti itu. Semisal Kalian suka dengan foto yang terang dan yang penting obyeknya terlihat, ya itu sih masalah selera, kalau saya sih kalau memang ternyata gelap, ya sudah apa adanya saja seperti itu.

Untuk video kamera-nya sendiri, kamera belakangnya bisa merekam sampai 4K 30fps, di Full HD juga bisa di 60fps. Tapi saran saya sih, di Full HD saja karena Image Stabilization-nya bakal ON dan Image Stabilization-nya pun tidak sebagus yang saya bayangkan ternyata. Pokoknya tidak rapi, masih terlihat adanya goyangan mikro mulus sih mulus, cuman masih terlihat ada goyangan kecil sedikit sekali. Berbeda dengan kamera depannya yang meski cuma bisa merekam sampai Full HD 30 fps saja tetapi Image Stabilization-nya menurut saya lebih bagus dibandingkan kamera belakangnya. Selain itu juga ada mode Super Slow Moyang ternyata 480fps di 720p, tapi menurut saya hasilnya cukup bagus, tidak patah-patah hasilnya tetap smooth saat di preview.

KESIMPULAN

Pertanyaan terakhir adalah, Samsung Galaxy A70 ini cocok untuk siapa? Menurut saya, kalau kalian sangat menyukai menonton multimedia Netflix atau YouTube sambil memakai headset atau semacamnya maka Galaxy A70 ini bisa menjadi pilihan. Dengan minus itu tadi, speaker-nya yang menurut saya agak cempreng cuman bisa diakali sih, bisa dikompensasi dengan memakai headset versi terbaik kalian. Kalau kalian sering menonton tapi takut baterai cepat habis tidak perlu takut karena baterai hape ini sangat besar. Kalaupun habis, proses pengisian dayanya sangat cepat. Artinya sangat cocok untuk kalian yang suka menonton drama korea, entah itu di jalan, atau sedang di kereta api atau di kantor dan segala macam, hape ini cocok sekali untuk kalian.

Lalu tidak cocoknya untuk siapa? Tidak cocoknya untuk kalian yang sering foto-foto terutama di kondisi minim cahaya, karena seperti penjelasan saya tadi, foto pada saat minim cahaya, ya begitu, apa adanya. Ya, semoga ke depannya akan ada update lagi untuk membereskan di kamera belakangnya ini, karena saya sih kurang suka ya hasil foto yang dipaksa terang tapi mengorbankan shadow dan detail. Itu saja review dari Samsung Galaxy A70.  Semoga bermanfaat ya

Review dan Spesifikasi Samsung Galaxy A70 Blue

5.0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *